Episode 06 - Perkembangan Hindu Budha
Download and listen anywhere
Download your favorite episodes and enjoy them, wherever you are! Sign up or log in now to access offline listening.
Description
HlNDU-BUDHA PERKEMBANGAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia Pada permulaan tarikh masehi di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi....
show morePERKEMBANGAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi. yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati lndia-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera. serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
1. Sering dikunjungi bangsa bangsa asing, seperti India,Cina, Arab,dan Persia
2. Kesempatan melakukan hubungan Perdagangan lnternasional terbuka lebar,
3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa Lain semakin Luas,
4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Budha ke Indonesia.
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antar golongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan india. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. FDK Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis Waisya, kaum Waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. NJ Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis Waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan Sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum Waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Budha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak. mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada kurang lebih tahun 1500 Sebelum Masehi. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya Weda. Kitab Weda terdiri dari atas 4 Samhita atau "himpunan" yaitu:
1. Reg Weda: syair puji-pujian kepada para dewa.
2. Sama Weda. berisi nyanyian-nyanyian suci.
3. Yajur Weda. berisi mantera untuk upacara keselamatan.
4. Atharwa Weda. berisi doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda. umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu l polytheisme (menyembah banyak dewa).
---
This episode is sponsored by
· Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Support this podcast: https://anchor.fm/abu-mumtaz/support
Information
Author | Kursus Bahasa Arab (KURBA) |
Organization | Kursus Bahasa Arab (KURBA) |
Website | - |
Tags |
-
|
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company
Comments