Melons of Mirth: A Market Day Mix-up!
Download and listen anywhere
Download your favorite episodes and enjoy them, wherever you are! Sign up or log in now to access offline listening.
Melons of Mirth: A Market Day Mix-up!
This is an automatically generated transcript. Please note that complete accuracy is not guaranteed.
Chapters
Description
Fluent Fiction - Indonesian: Melons of Mirth: A Market Day Mix-up! Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/melons-of-mirth-a-market-day-mix-up/ Story Transcript: Id: Di tengah keramaian dan suara tawar-menawar...
show moreFind the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/melons-of-mirth-a-market-day-mix-up
Story Transcript:
Id: Di tengah keramaian dan suara tawar-menawar yang ramai, ada sebuah pasar tradisional yang sibuk di sudut kota kecil.
En: In the midst of the hustle and bustle of bargaining and lively chatter, there was a bustling traditional market in the corner of a small town.
Id: Di pasar ini, setiap hari ada cerita yang menarik untuk diceritakan.
En: In this market, there was an interesting story to be told every day.
Id: Dan hari ini, kisah ini tentang dua orang teman, Dewi dan Budi.
En: And today, this story is about two friends, Dewi and Budi.
Id: Pagi itu, matahari terasa begitu cerahnya.
En: That morning, the sun felt so bright.
Id: Dewi berjalan cepat menyusuri lorong-lorong pasar sambil membawa tas belanja besar.
En: Dewi walked quickly along the market alleys carrying a large shopping bag.
Id: Dewi ingin membeli buah-buahan untuk persiapan pesta yang akan diadakannya besok.
En: Dewi wanted to buy fruits for the party she was going to host tomorrow.
Id: Sementara itu, Budi yang baru saja selesai membantu orang tuanya di toko sayur, memutuskan untuk beristirahat sejenak.
En: Meanwhile, Budi, who had just finished helping his parents at the vegetable shop, decided to take a short break.
Id: Kebetulan, dekat toko itu ada tumpukan semangka yang besar dan segar.
En: By chance, near the shop, there was a large and fresh pile of watermelons.
Id: Budi pun duduk sambil bersandar pada semangka yang tidak sengaja tersusun membentuk sebuah kursi yang nyaman.
En: Budi sat and leaned against the watermelons, unknowingly forming a comfortable makeshift chair.
Id: Dewi, yang tengah asyik memilih-milih buah, tiba-tiba melihat semangka besar yang sempurna bulatnya dari kejauhan.
En: Dewi, busy selecting fruits, suddenly saw a large, perfectly round watermelon from a distance.
Id: Ia berpikir itu adalah semangka yang paling sempurna yang pernah ia lihat.
En: She thought it was the most perfect watermelon she had ever seen.
Id: Tanpa pikir panjang, Dewi berjalan dengan cepat menuju arah semangka itu, ia tidak sabar ingin membawanya pulang.
En: Without hesitation, Dewi quickly walked toward the watermelon, eager to take it home.
Id: Namun, ketika tangannya hampir saja menyentuh semangka besar itu, seseorang berseru, "Aduh!
En: However, as her hand was about to touch the large watermelon, someone exclaimed, "Ouch!"
Id: " Dewi sangat terkejut dan melompat ke belakang.
En: Dewi was very surprised and leaped backward.
Id: Ternyata semangka yang ia pikir sempurna itu bukanlah semangka biasa, melainkan kepala Budi yang sedang bersandar dengan nyaman di atas tumpukan semangka.
En: It turned out that the seemingly perfect watermelon was not an ordinary watermelon, but Budi's head resting comfortably on top of the pile of watermelons.
Id: Budi dan Dewi saling memandang dan tiba-tiba mereka berdua pecah dalam tawa yang geli.
En: Budi and Dewi looked at each other and suddenly burst into laughter.
Id: Pedagang dan pembeli yang berada di dekat mereka juga ikut tertawa melihat kekonyolan yang terjadi.
En: The merchants and buyers nearby also laughed at the hilarity of the situation.
Id: Budi berkata sambil masih tertawa, "Wah, Dewi, kamu ini sampai tidak mengenali kepala temanmu sendiri.
En: Still laughing, Budi said, "Wow, Dewi, you didn't even recognize your friend's head."
Id: "Dewi yang sudah berhenti tertawa berkata sambil tersipu, "Maafkan aku, Budi!
En: Dewi, who had stopped laughing, said blushing, "I'm sorry, Budi!
Id: Aku terlalu fokus mencari semangka yang sempurna hingga aku tidak melihatmu.
En: I was too focused on finding the perfect watermelon that I didn't see you."
Id: "Setelah tertawa bersama, mereka berdua memutuskan untuk membeli semangka-semangka yang ada di dekat Budi, yang memang terkenal paling manis di pasar tersebut.
En: After laughing together, they both decided to buy the watermelons near Budi, known to be the sweetest in the market.
Id: Dengan semangka dalam tas mereka, Dewi mengundang Budi ke pesta yang akan diadakannya.
En: With the watermelons in their bags, Dewi invited Budi to the party she was going to host.
Id: Tentunya, kisah mengenai semangka yang sempurna itu akan selalu menjadi lelucon di antara mereka berdua.
En: Surely, the story of the perfect watermelon would always be a joke between the two of them.
Id: Pada akhir hari, Dewi dan Budi berjalan keluar dari pasar dengan hati yang gembira dan persahabatan yang semakin erat.
En: At the end of the day, Dewi and Budi walked out of the market with joyful hearts and a stronger friendship.
Id: Semangka yang tadi menjadi sumber kekonyolan, kini menjadi simbol keceriaan di antara keriuhan pasar yang selalu penuh dengan kejutan dan cerita.
En: The watermelon that had been a source of hilarity had now become a symbol of cheerfulness amidst the hustle and bustle of the market, always filled with surprises and stories.
Vocabulary Words:
- hustle and bustle: hiruk-pikuk
- bustling: ramai
- story: cerita
- host: mengadakan
- watermelons: semangka
- pile: tumpukan
- seemingly: nampaknya
- ordinary: biasa
- resting: bersandar
- comfortable: nyaman
- eager: tak sabar
- exclaimed: berseru
- leaped: melompat
- amidst: di tengah
- surprises: kejutan
- blushing: tersipu
- laughter: tawa
- recognize: mengenali
- focused: fokus
- invited: mengundang
- symbol: simbol
- cheerfulness: keceriaan
- source: sumber
- joyful: gembira
- stronger: semakin erat
- hilarity: kekonyolan
- decided: memutuskan
- perfect: sempurna
- joke: lelucon
Information
Author | FluentFiction.org |
Organization | Kameron Kilchrist |
Website | www.fluentfiction.org |
Tags |
Copyright 2024 - Spreaker Inc. an iHeartMedia Company
Comments