Spilled Coffee Brews Romance

Jan 7, 2024 · 15m 16s
Spilled Coffee Brews Romance
Chapters

01 · Main Story

1m 41s

02 · Vocabulary Words

11m 29s

Description

Fluent Fiction - Indonesian: Spilled Coffee Brews Romance Find the full episode transcript, vocabulary words, and more: https://www.fluentfiction.org/spilled-coffee-brews-romance-2/ Story Transcript: Id: Di sudut ramai kota Jakarta, ada sebuah warung kecil...

show more
Fluent Fiction - Indonesian: Spilled Coffee Brews Romance
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.org/spilled-coffee-brews-romance-2

Story Transcript:

Id: Di sudut ramai kota Jakarta, ada sebuah warung kecil yang selalu ramai dikunjungi, terutama di pagi hari.
En: In a bustling corner of Jakarta, there is a small roadside stall that is always busy, especially in the mornings.

Id: Warung itu dikenal dengan aroma kopi yang menggugah semangat siapa saja yang lewat.
En: The stall is known for its invigorating coffee aroma that lifts the spirits of anyone passing by.

Id: Warung itu milik Pak Joko, seorang bapak paruh baya yang sangat ramah.
En: The stall is owned by Pak Joko, a friendly middle-aged man.

Id: Suatu pagi yang cerah, Budi, pemuda desa yang baru pindah ke Jakarta, memutuskan untuk pergi ke warung tersebut.
En: One bright morning, Budi, a young man from the village who had recently moved to Jakarta, decided to visit the stall.

Id: Dia telah mendengar banyak cerita tentang kopi di warung itu dan ingin mencobanya.
En: He had heard many stories about the coffee at the stall and wanted to try it.

Id: Budi bukan hanya tertarik pada kopi, tapi juga pada Siti, gadis manis yang sering terlihat sedang membaca buku di warung itu.
En: Budi was not only interested in the coffee, but also in Siti, a sweet girl often seen reading books at the stall.

Id: Hari itu, Siti sedang duduk sendirian di pojok warung, matanya tenggelam dalam lembaran buku.
En: That day, Siti was sitting alone in a corner of the stall, her eyes immersed in the pages of a book.

Id: Budi mengumpulkan keberanian, memutuskan untuk duduk di meja dekat Siti.
En: Budi gathered his courage and decided to sit at a table near Siti.

Id: Setelah memesan, Pak Joko membawa segelas Kopi Tubruk panas untuk Budi.
En: After placing his order, Pak Joko brought a steaming cup of Kopi Tubruk for Budi.

Id: Budi mengambil gelas itu dengan hati berdebar, dia ingin terlihat tenang dan memikat di depan Siti.
En: Budi took the cup nervously, wanting to appear calm and charming in front of Siti.

Id: Namun, saat Budi mencoba memberikan senyum termanisnya kepada Siti, tangan Budi tergelincir dan Kopi Tubruk tumpah ke bajunya.
En: However, as Budi attempted to give his sweetest smile to Siti, his hand slipped and the Kopi Tubruk spilled onto his shirt.

Id: "Aduh!
En: "Ouch!"

Id: " pekik Budi karena panasnya kopi di bajunya.
En: exclaimed Budi from the heat of the coffee on his shirt.

Id: Seluruh warung menoleh ke arah Budi.
En: The whole stall turned to look at Budi.

Id: Siti yang terkejut, langsung menutup bukunya dan melihat ke arah kejadian.
En: Siti, startled, immediately closed her book and looked towards the commotion.

Id: Budi merasa malu, pipinya merah padam.
En: Budi felt embarrassed, his cheeks flushed.

Id: Namun, Siti, dengan kebaikannya, berdiri dan mengambil beberapa tisu.
En: However, Siti, with her kindness, stood up and took some tissues.

Id: "Kamu baik-baik saja?
En: "Are you okay?"

Id: " tanya Siti sambil memberikan tisu ke Budi.
En: Siti asked, offering the tissues to Budi.

Id: Budi, yang masih merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi, hanya bisa mengangguk.
En: Budi, still in disbelief about what had happened, could only nod.

Id: "Maafkan aku, tidak sengaja," kata Budi lirih.
En: "I'm sorry, it was an accident," Budi said softly.

Id: Siti tersenyum lembut.
En: Siti smiled gently.

Id: "Tidak apa-apa, kecelakaan itu bisa terjadi pada siapapun," jawabnya dengan suara yang menenangkan.
En: "It's okay, accidents can happen to anyone," she replied in a calming voice.

Id: Setelah kejadian itu, Siti dan Budi menjadi akrab.
En: After that incident, Siti and Budi became close.

Id: Mereka sering duduk bersama di warung Pak Joko, menikmati kopi dan berbincang.
En: They often sat together at Pak Joko's stall, enjoying coffee and conversations.

Id: Budi belajar bahwa kecelakaan tidak harus memalukan, tapi bisa menjadi awal dari persahabatan yang indah.
En: Budi learned that accidents don't have to be embarrassing, but can be the beginning of a beautiful friendship.

Id: Dan bagi Siti, terkadang, cangkir kopi yang tumpah membawa lebih dari sekedar noda, ia membawa kesempatan untuk mengenal hati seseorang.
En: And for Siti, sometimes, a spilled cup of coffee brings more than just a stain, it brings the opportunity to get to know someone's heart.


Vocabulary Words:
  • bustling: ramai
  • roadside: pinggir jalan
  • stall: warung
  • invigorating: menggugah semangat
  • aroma: aroma
  • lifts: mengangkat
  • spirits: semangat
  • passing by: lewat
  • owned: dimiliki
  • friendly: ramah
  • middle-aged: paruh baya
  • bright: cerah
  • village: desa
  • recently: baru-baru ini
  • decided: memutuskan
  • interested: tertarik
  • sweet: manis
  • often: sering
  • seen: terlihat
  • reading: membaca
  • corner: pojok
  • immersed: tenggelam
  • pages: lembaran
  • gathered: mengumpulkan
  • courage: keberanian
  • near: dekat
  • order: memesan
  • brought: membawa
  • steaming: panas
  • cup: gelas
show less
Information
Author FluentFiction.org
Website www.fluentfiction.org
Tags

Looks like you don't have any active episode

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Current

Podcast Cover

Looks like you don't have any episodes in your queue

Browse Spreaker Catalogue to discover great new content

Next Up

Episode Cover Episode Cover

It's so quiet here...

Time to discover new episodes!

Discover
Your Library
Search